Jumat, 25 Agustus 2017

Energi Berkeadilan #9: Pembangunan Tahap Pertama (Penyediaan Lahan, Konstruksi PLTS, Pembangunan Jaringan Listrik)

Energi Berkeadilan #9: Pembangunan Tahap Pertama (Penyediaan Lahan, Konstruksi PLTS, Pembangunan Jaringan Listrik)

Lokasi dan Konstruksi Area Pembangkit




Gambar 1. Lokasi dan Konstruksi Area Pembangkit

Salah satu aspek yang menjadi program PLTS Terpusat berjalan adalah kesediaan masyarakat menyediakan lahan untuk dijadikan sebagai lokasi PLTS Terpusat. Lahan harus dipastikan terlebih dahulu statusnya. Lahan tidak boleh termasuk dalam area hutan konservasi. Hal tersebut sangat krusial. Tidak boleh terjadi sengketa lahan ketika PLTS Terpusat sudah terbangun. Lahan nantinya akan digunakan sebagai area pembangkit sebagai area menangkap cahaya matahari dan mengkonversikannya menjadi energi listrik. Berikut adalah beberapa faktor yang berkaitan dengan lahan PLTS Terpusat.

1. Daya dukung tanah
Hal ini berkaitan dengan jenis pondasi dan jenis struktur penyangga yang dibutuhkan. Jenis tanah yang ada di Siring Gading adalah tanah liat, sehingga dibutuhkan pondasi yang kokoh agar tidak tergerus oleh air hujan.

2. Kerataan tanah
Hal ini berkaitan dengan kebutuhan untuk proses cut and fill dalam pembuatan pondasi.

3. Drainase Area Modul Panel Surya
Lahan PLTS harus memiliki saluran drainase yang baik agar tidak ada genangan air ketika turun hujan.

4. Vegetasi
Cek jenis tanaman yang mungkin tumbuh di area modul panel surya. Hal tersebut berkaitan dengan kebutuhan perawatan/pemangkasan

5. Luas area
Pengecekan luas area berikut bentuk lahannya, berkaitan dengan layout modul surya dan luas efektif yang yang dapat digunakan.

6. Lokasi terhadap laut
Semakin dekat lokasi terhadap laut, resiko korosi semakin tinggi, sehingga diperlukan peralatan yang memiliki kekuatan terhadap korosi. Lokasi PLTS Terpusat Siring Gading jauh dengan laut, sehingga aman dari korosi.

7. Potensi shading (bayangan)
Cek posisi dan ketinggian potensi bayangan berikut kemungkinan mengatasinya.

8. Iradiasi dan temperatur aktual
Data iradiasi dan temperatur aktual digunakan untuk memverifikasi desain. Perubahan desain mungkin diperlukan jika terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara asumsi yang diambil di awal dengan data lapangan

9. Kelembaban dan kecepatan angin (jika diperlukan)
Data ini diperlukan jika memang terdapat indikasi kelembaban dan kecepatan angin yang tinggi hingga berdampak negatif terhadap peralatan. Data digunakan untuk memverifikasi desain dan merevisi desain jika dibutuhkan.

10. Akses jalan dan akses listrik
Untuk antisipasi dan pembuatan rencana pelaksanaan proses pembangunan PLTS Terpusat.

11. Orientasi arah hadap panel surya
Panel surya diletakkan pada lahan dengan menghadap ke arah garis khatulistiwa. Dimana garis khatulistiwa ini adalah garis lintasan peredaran matahari sehingga lahan yang akan digunakan sebagai lokasi pemasangan panel surya harus menyesuaikan dengan posisi garis khatulistiwa tersebut.

Lahan yang disediakan masyarakat berada di dekat Balai Pekon Siring Gading. Lahan ini berasal dari dana iuran masyarakat. Uang iuran tersebut digunakan untuk membeli tanah milik seorang warga yang terletak di samping balai pekon. Lahan tersebut awalnya adalah berupa kebun coklat. Lahan tersebut berukuran 20 x 30 m2 untuk PLTS Terpusat berkpasitas 30 kWp. Kontur yang miring menyebabkan masyarakat harus melakukan proses pengkondisian agar PLTS dapat dibangun. Lahan dibuat menjadi tiga undak. Undakan pertama dan kedua digunakan untuk konstruksi panel surya. Undakan ketiga (paling atas) digunakan untuk menempatkan rumah shelter (rumah pembangkit). Rumah shelter adalah tempat yang digunakan untuk menaruh baterai, kontroler, inventer dan perlengkapan kendali lainnya. Lokasi ini merupakan pusat dari sistem PLTS Terpusat Siring Gading. Walaupun tidak berada tepat di tengah-tengah lokasi desa, namun lokasi ini berada di wilayah permukiman Siring Gading yang paling padat. Bisa dikatakan setengah dari total beban listrik berada di dekat area pembangkit.

Pembangunan Jaringan Listrik
Sesampainya tiang listrik di lokasi pembangunan PLTS Terpusat, tiang listrik yang berbahan galvanis ini diamplas sebelum dilapisi oleh cat berwarna silver. Tujuan dari pengamplasan adalah untuk menghilangkan bekas korosi akibat terkena air laut pada saat pengiriman barang dari Pelabuhan Kota Jawa menuju Pantai Way Haru. Sementara itu, tujuan pengecatan adalah agar tiang listrik tidak mudah terkena korosi.

Selanjutnya, tiang listrik didistribusikan ke seluruh lokasi yang dilewati jalur jaringan distribusi PLTS Terpusat. Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat pondasi tiang listrik. Berdasarkan informasi yang didapat dari tim kontraktor yang melakukan pembangunan PLTS Terpusat, beberapa lokasi penempatan tiang listrik tersusun atas batu karang yang susah untuk digali. Oleh karena itu, beberapa lokasi pemasangan tiang terpaksa harus digeser sekitar satu meter dari rencana lokasi awal. Tiang listrik yang berjumlah 141 buah dipasang di sepanjang jalan dimulai dari pintu masuk Pekon Siring Gading (jembatan gantung perbatasan perbatasan Way Haru dan Siring Gading) yang terletak di Kepemangkuan Sinar Jaya. Jalur distribusi PLTS Terpusat membentang di Kepemangkuan Sinar Jaya, Siring Kuyung, Siring Gading, Sumber Jaya dan paling ujung pekon, Menanga Jaya.



Gambar 2. Pohon-Pohon yang Ditebang di Jalur Distribusi

Di sepanjang jalan yang dilewati oleh jalur distribusi listrik tidak boleh ada pohon yang sekiranya dapat membahayakan warga masyarakat ketika PLTS Terpusat beroperasi. Oleh karena itu, bentuk kerja sama masyarakat selanjutnya adalah penebangan beberapa pohon yang ditakutkan akan membahayakan masyarakat dan jaringan distribusi listrik. Penebangan dikomandoi oleh masing-masing Pemangku (Kepala Kepemangkuan). Sempat ada kendala dikarenakan ada beberapa pemilik yang tidak rela pohonnya ditebang. Melalui proses musyawarah yang berjalan dengan alot, akhirnya semua pohon yang ada di jalur distribusi PLTS dapat ditebang. Pentingnya penebangan ini adalah untuk menghindari terjadinya korban akibat tersengat listrik. Tujuan lainnya adalah untuk menghindari rusaknya jaringan distribusi jika pohon tumbang. Beberapa pohon yang ditebang adalah berupa pohon kelapa, pohon dadap (sebagai rambatan tanaman lada), pohon kopi dan kakao. Proses penebangan pohon di jalur distribusi harus dilakukan sebelum dilakukan pemasangan tiang dan kabel distribusi.

Setelah seluruh tiang listrik dipasang, kabel jaringan distribusi mulai dipasang mulai dari dekat jembatan gantung perbatasan Way Haru dan Siring Gading berlanjut sampai lokasi PLTS Terpusat. Selanjutnya kabel dipasang di seluruh jalur distribusi di Kepemangkuan Sinar Jaya. Dari lokasi PLTS Terpusat, kabel jaringan distribusi ditarik sampai ujung Kepemangkuan Siring Kuyung. Tahap terakhir, kabel distribusi ditarik dari lokasi PLTS Terpusat menuju Kepemangkuan Siring Gading, Sumber Jaya dan berakhir di Menanga Jaya.

Bukan hanya gotong royong saja yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam mewujudkan PLTS Terpusat yang merupakan program dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ini. Keikhlasan masyarakat dalam beriuran untuk mengadakan tanah serta kerelaan dalam mempersilahkan pohon-pohon yang mereka miliki juga menjadi poin penting yang tidak bisa dilupakan. Untuk mewujudkan #EnergiBerkeadilan di seluruh pelosok Indonesia memang membutuhkan pengorbanan.

Referensi:
Khulaemi, Ahmad. 2016. Aspek Kelayakan PLTS Terpusat. Jakarta: Pusdiklat KEBTKE, Kementerian ESDM

#15HariCeritaEnergi
#DiaryofPatriotEnergi




Tidak ada komentar:

Posting Komentar