Kamis, 24 Agustus 2017

Energi Berkeadilan #8: Proses Pengangkutan Kabel Listrik

Energi Berkeadilan #8: Proses Pengangkutan Kabel Listrik



Gambar 1. Rombongan Motor Ojek Pengangkut Kabel Distribusi sedang Berhenti ketika Ada Salah Satu Motor yang Jatuh

Seperti halnya tiang-tiang listrik, kabel listrik juga dikirim menggunakan kapal nelayan dari Pelabuhan Kota Jawa menuju Pantai Way Haru. Panjang jaringan distribusi listrik PLTS Terpusat Siring Gading mencapai 4000 meter. Total ada empat gulungan kabel jaringan distribusi dengan panjang masing-masing adalah 1000 meter. Masing-masing gulungan bermassa sekitar 800 kg.

Yang menjadikan tantangan dalam proses pengangkutan kabel listrik dari Pantai Way Haru menuju lokasi PLTS Terpusat Siring Gading adalah gulungan kabel tersebut tidak boleh dipotong-potong. Selama ini, moda transportasi maksimal yang ada hanya bisa mengangkut dengan massa maksimal adalah 250 kg. Pada saat ini, keberadaan gerobak sapi di Siring Gading sudah semakin sedikit. Hanya ada 1 gerobak sapi yang masih dioperasikan, itupun hanya digunakan untuk kebutuhan pribadi. Mayoritas pemilik gerobak sapi sekarang beralih menjadi tukang ojek motor. Massa maksimal yang bisa diangkut oleh motor yang biasa digunakan untuk ojek adalah 150 kg. Tentunya moda transportasi yang ada tidak mampu untuk mengangkut gulungan kabel distribusi.  

Nampaknya, keterbatasan memicu kreativitas. Dengan keterbatasan yang ada, tidak membuat masyarakat menyerah. Mereka berusaha untuk berpikir bagaimana caranya untuk mengangkut kabel distribusi tersebut. Proses diskusi pun dilakukan secara tenang. Akhirnya diputuskan kabel distribusi diangkut dengan motor ojek. Bagaimana masyarakat melakukannya?

Mereka memanfaatkan semaksimal mungkin moda transportasi yang mereka miliki. Motor ojeklah pilihannya. Pukul 07.30 WIB tanggal 21 Agustus 2016, aparatur pekon Siring Gading telah berkumpul di depan lokasi pembangunan PLTS Terpusat. Mereka bersiap-siap untuk menuju Pantai Way Haru. Aparatur Pekon Siring Gading menuju Pantai Way Haru dengan menaiki motor ojek, saling berboncengan.

Di Pantai Way Haru telah terjulur kabel distribusi yang akan mereka angkut. Seketika setelah sampai di Pantai Way Haru, rombongan aparatur pekon Siring Gading langsung bergerak cepat untuk mempersiapkan segala hal untuk mengangkut kabel distribusi. Beberapa orang mengulur kabel sementara yang lainnya mencari kayu dan apa saja yang bisa digunakan untuk mengikat kabel distribusi ke motor ojek.

Untuk mengangkut kabel distribusi dari Pantai Way Haru menuju lokasi pembangunan PLTS Terpusat di Siring Gading, dibutuhkan kerja sama dari rombongan aparatur pekon. Pada hari itu, ada 17 motor ojek yang siap digunakan untuk mengangkut kabel distribusi. Di Pantai Way Haru baru ada dua gulung kabel distribusi yang siap untuk diangkut, sementara 2 kabel distribusi masih berada di Pelabuhan Kota Jawa. Oleh karena itu, motor ojek dibagi menjadi dua rombongan. Rombongan pertama terdiri dari 9 motor, sisanya terdiri dari 8 motor. Nantinya, kabel distribusi akan dililitkan di motor-motor ojek.

Motor-motor ojek disusun berurutan di masing-masing rombongan. Pada masing-masing motor ojek diikatkan kayu sebagai landasan untuk melilitkan kabel distribusi. Setelah semua motor ojek dilengkapi dengan kayu, maka kabel distribusi dililitkan pada masing-masing motor. Cara untuk mengangkut kabel distribusi tersebut adalah dengan menggunakan delapan/sembilan motor ojek secara sambung-menyambung. Dengan cara ini, maka massa kabel distribusi yang mencapai 800 kg dibagi ke delapan/sembilan motor. Massa maksimal di tiap-tiap motor adalah 100 kg sehingga tidak melebihi kapasitas maksimal tiap motor ojek.






Gambar 2. Proses Melilitkan Kabel di Motor Ojek

Persiapan untuk melilitkan kabel ini membutuhkan waktu sekitar dua jam. Proses melilitkan kabel distribusi ini agak lama dikarenakan untuk menjamin lilitan kabel terikat dengan baik di masing-masing motor ojek. Setelah semua kabel distribusi di setiap rombongan terlilit dengan baik, maka rombongan motor ojek pembawa kabel distribusi pun diberangkatkan. Di setiap motor, ada satu orang yang mengiringi untuk membantu jika motor tersebut roboh atau terjebak dalam kubangan lumpur. Atau jika pengendara motor ojek lelah, bisa digantikan dengan pengiring tersebut.

Mereka harus menyusuri tepian pantai terlebih dahulu sebelum menyeberangi muara. Proses penyeberangan muara merupakan tantangan pertama mereka dalam proses pengangkutan kabel distribusi ini. Muara tersebut memang tidak memiliki arus yang kuat dan dalamnya hanya sebatas lutut orang dewasa. Namun, yang perlu diperhatikan adalah tidak semua bagian muara bisa dilewati dengan baik.  Oleh karena itu, ada orang yang ditugaskan untuk menyisir muara untuk memilih jalur yang tepat agar rombongan motor ojek dapat melewati muara dengan baik.



Video 1. Rombongan Motor Ojek Melewati Jembatan Gantung Perbatasan Bandar Dalam dan Way Haru

Tantangan selanjutnya adalah ketika melewati jembatan gantung yang merpakan perbatasan Pekon Bandar Dalam dan Way Haru. Rombongan harus berhati-hati agar dapat melewati jembatan gantung dengan baik. Rombongan selanjutnya melewati kebun yang ditumbuhi oleh pohon-pohon damar. Akar-akar pohon damar yang menjulang menyulitkan setiap motor ojek yang melewatinya. Beberapa motor bahkan tidak kuat ketika menerjang akar-akar pohon damar. Oleh karena itu, butuh beberapa pengiring untuk mendorong motor tersebut. Beberapa motor sempat terjatuh ketika menerjang akar-akar pohon damar. Beberapa pengiring dengan sigap langsung membantu motor untuk berdiri kembali. Selepasnya, rombongan harus melewati jalanan di Way Haru. Beberapa ruas jalanan di Way Haru yang menjadikan tantangan adalah jalan yang menanjak dan ruas jalan berlumpur sedalam betis orang dewasa. Pada ruas-ruas jalanan yang menantang tersebut, baik pengendara dan pengiring harus sangat teliti dan berhati-hati. Jembatan gantung kedua yang merupakan perbatasan Way Haru dan Siring Gading adalah tantangan terakhir sebelum akhirnya lilitan kabel distribusi dilepaskan dari motor-motor ojek. Proses pengangkutan ini membutuhkan waktu sekitar 2 jam dari Pantai Way Haru menuju lokasi PLTS Terpusat di Siring Gading.

Dalam proses pengangkutan ini, ritme setiap pengendara dalam mengendari motor ojek harus diatur dengan baik. Mereka harus menyesuaikan kecepatan motor dengan pengendara yang lain. Apabila satu motor lebih cepat dari yang lainnya, maka motor tersebut akan menarik motor yang ada di belakangnya. Apabila motor berjalan lebih lambat dari motor yang lainnya, maka motor tersebut dapat tertarik oleh motor di depannya.




Gambar 3. Pengiring Sigap Menolong Salah Satu Motor yang Roboh

Model pengangkutan ini bukanlah tanpa resiko. Sering kali beberapa motor terjatuh akibat tarik-menarik antarmotor. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama dan rasa saling pengertian yang baik antarpengemudi motor. Proses pembangunan PLTS Terpusat yang merupakan program dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ini memang membutuhkan kerja keras dari masyarakat. Pengangkutan kabel distribusi ini adalah salah satu buktinya. Semuanya demi mewujudkan #EnergiBerkeadilan di seluruh penjuru Indonesia.

#15HariCeritaEnergi
#DiaryofPatriotEnergi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar