Energi Berkeadilan #9: Pembangunan
Tahap Pertama (Penyediaan Lahan, Konstruksi PLTS, Pembangunan Jaringan Listrik)
Lokasi dan Konstruksi Area Pembangkit
Gambar 1. Lokasi dan
Konstruksi Area Pembangkit
Salah satu aspek yang menjadi
program PLTS Terpusat berjalan adalah kesediaan masyarakat menyediakan lahan
untuk dijadikan sebagai lokasi PLTS Terpusat. Lahan harus dipastikan terlebih
dahulu statusnya. Lahan tidak boleh termasuk dalam area hutan konservasi. Hal
tersebut sangat krusial. Tidak boleh terjadi sengketa lahan ketika PLTS
Terpusat sudah terbangun. Lahan nantinya akan digunakan sebagai area pembangkit
sebagai area menangkap cahaya matahari dan mengkonversikannya menjadi energi
listrik. Berikut adalah beberapa faktor yang berkaitan dengan lahan PLTS
Terpusat.
1. Daya dukung tanah
Hal ini berkaitan dengan jenis
pondasi dan jenis struktur penyangga yang dibutuhkan. Jenis tanah yang ada di
Siring Gading adalah tanah liat, sehingga dibutuhkan pondasi yang kokoh agar
tidak tergerus oleh air hujan.
2. Kerataan tanah
Hal ini berkaitan dengan kebutuhan untuk proses cut and fill dalam pembuatan pondasi.
3. Drainase Area Modul Panel
Surya
Lahan PLTS harus memiliki saluran drainase yang baik agar
tidak ada genangan air ketika turun hujan.
4. Vegetasi
Cek jenis tanaman yang mungkin tumbuh di area modul panel
surya. Hal tersebut berkaitan dengan kebutuhan perawatan/pemangkasan
5. Luas area
Pengecekan luas area berikut
bentuk lahannya, berkaitan dengan layout
modul surya dan luas efektif yang yang dapat digunakan.
6. Lokasi terhadap laut
Semakin dekat lokasi terhadap
laut, resiko korosi semakin tinggi, sehingga diperlukan peralatan yang memiliki
kekuatan terhadap korosi. Lokasi PLTS Terpusat Siring Gading jauh dengan laut,
sehingga aman dari korosi.
7. Potensi shading (bayangan)
Cek posisi dan ketinggian potensi
bayangan berikut kemungkinan mengatasinya.
8. Iradiasi dan temperatur aktual
Data iradiasi dan temperatur
aktual digunakan untuk memverifikasi desain. Perubahan desain mungkin
diperlukan jika terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara asumsi yang
diambil di awal dengan data lapangan
9. Kelembaban dan kecepatan angin
(jika diperlukan)
Data ini diperlukan jika memang
terdapat indikasi kelembaban dan kecepatan angin yang tinggi hingga berdampak
negatif terhadap peralatan. Data digunakan untuk memverifikasi desain dan merevisi
desain jika dibutuhkan.
10. Akses jalan dan akses listrik
Untuk antisipasi dan pembuatan
rencana pelaksanaan proses pembangunan PLTS Terpusat.
11. Orientasi arah hadap panel
surya
Panel surya diletakkan pada lahan
dengan menghadap ke arah garis khatulistiwa. Dimana garis khatulistiwa ini
adalah garis lintasan peredaran matahari sehingga lahan yang akan digunakan
sebagai lokasi pemasangan panel surya harus menyesuaikan dengan posisi garis
khatulistiwa tersebut.
Lahan yang disediakan masyarakat
berada di dekat Balai Pekon Siring Gading. Lahan ini berasal dari dana iuran masyarakat.
Uang iuran tersebut digunakan untuk membeli tanah milik seorang warga yang
terletak di samping balai pekon. Lahan tersebut awalnya adalah berupa kebun
coklat. Lahan tersebut berukuran 20 x 30 m2 untuk PLTS Terpusat
berkpasitas 30 kWp. Kontur yang miring menyebabkan masyarakat harus melakukan
proses pengkondisian agar PLTS dapat dibangun. Lahan dibuat menjadi tiga undak.
Undakan pertama dan kedua digunakan untuk konstruksi panel surya. Undakan
ketiga (paling atas) digunakan untuk menempatkan rumah shelter (rumah pembangkit). Rumah shelter adalah tempat yang digunakan untuk menaruh baterai,
kontroler, inventer dan perlengkapan kendali lainnya. Lokasi ini merupakan
pusat dari sistem PLTS Terpusat Siring Gading. Walaupun tidak berada tepat di
tengah-tengah lokasi desa, namun lokasi ini berada di wilayah permukiman Siring
Gading yang paling padat. Bisa dikatakan setengah dari total beban listrik
berada di dekat area pembangkit.
Pembangunan Jaringan Listrik
Sesampainya tiang listrik di
lokasi pembangunan PLTS Terpusat, tiang listrik yang berbahan galvanis ini diamplas
sebelum dilapisi oleh cat berwarna silver. Tujuan dari pengamplasan adalah
untuk menghilangkan bekas korosi akibat terkena air laut pada saat pengiriman
barang dari Pelabuhan Kota Jawa menuju Pantai Way Haru. Sementara itu, tujuan
pengecatan adalah agar tiang listrik tidak mudah terkena korosi.
Selanjutnya, tiang listrik
didistribusikan ke seluruh lokasi yang dilewati jalur jaringan distribusi PLTS
Terpusat. Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat pondasi tiang listrik.
Berdasarkan informasi yang didapat dari tim kontraktor yang melakukan pembangunan
PLTS Terpusat, beberapa lokasi penempatan tiang listrik tersusun atas batu
karang yang susah untuk digali. Oleh karena itu, beberapa lokasi pemasangan
tiang terpaksa harus digeser sekitar satu meter dari rencana lokasi awal. Tiang
listrik yang berjumlah 141 buah dipasang di sepanjang jalan dimulai dari pintu
masuk Pekon Siring Gading (jembatan gantung perbatasan perbatasan Way Haru dan
Siring Gading) yang terletak di Kepemangkuan Sinar Jaya. Jalur distribusi PLTS
Terpusat membentang di Kepemangkuan Sinar Jaya, Siring Kuyung, Siring Gading,
Sumber Jaya dan paling ujung pekon, Menanga Jaya.
Gambar 2. Pohon-Pohon
yang Ditebang di Jalur Distribusi
Di sepanjang jalan yang dilewati
oleh jalur distribusi listrik tidak boleh ada pohon yang sekiranya dapat
membahayakan warga masyarakat ketika PLTS Terpusat beroperasi. Oleh karena itu,
bentuk kerja sama masyarakat selanjutnya adalah penebangan beberapa pohon yang
ditakutkan akan membahayakan masyarakat dan jaringan distribusi listrik.
Penebangan dikomandoi oleh masing-masing Pemangku (Kepala Kepemangkuan). Sempat
ada kendala dikarenakan ada beberapa pemilik yang tidak rela pohonnya ditebang.
Melalui proses musyawarah yang berjalan dengan alot, akhirnya semua pohon yang
ada di jalur distribusi PLTS dapat ditebang. Pentingnya penebangan ini adalah
untuk menghindari terjadinya korban akibat tersengat listrik. Tujuan lainnya
adalah untuk menghindari rusaknya jaringan distribusi jika pohon tumbang. Beberapa
pohon yang ditebang adalah berupa pohon kelapa, pohon dadap (sebagai rambatan
tanaman lada), pohon kopi dan kakao. Proses penebangan pohon di jalur
distribusi harus dilakukan sebelum dilakukan pemasangan tiang dan kabel
distribusi.
Setelah seluruh tiang listrik
dipasang, kabel jaringan distribusi mulai dipasang mulai dari dekat jembatan
gantung perbatasan Way Haru dan Siring Gading berlanjut sampai lokasi PLTS
Terpusat. Selanjutnya kabel dipasang di seluruh jalur distribusi di
Kepemangkuan Sinar Jaya. Dari lokasi PLTS Terpusat, kabel jaringan distribusi
ditarik sampai ujung Kepemangkuan Siring Kuyung. Tahap terakhir, kabel distribusi
ditarik dari lokasi PLTS Terpusat menuju Kepemangkuan Siring Gading, Sumber
Jaya dan berakhir di Menanga Jaya.
Bukan hanya gotong royong saja
yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam mewujudkan PLTS Terpusat yang merupakan
program dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ini. Keikhlasan
masyarakat dalam beriuran untuk mengadakan tanah serta kerelaan dalam
mempersilahkan pohon-pohon yang mereka miliki juga menjadi poin penting yang
tidak bisa dilupakan. Untuk mewujudkan #EnergiBerkeadilan di seluruh pelosok
Indonesia memang membutuhkan pengorbanan.
Referensi:
Khulaemi, Ahmad. 2016. Aspek Kelayakan PLTS Terpusat.
Jakarta: Pusdiklat KEBTKE, Kementerian ESDM
#15HariCeritaEnergi
#DiaryofPatriotEnergi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar