Energi Berkeadilan #8:
Proses Pengangkutan Kabel Listrik
Gambar 1. Rombongan Motor Ojek
Pengangkut Kabel Distribusi sedang Berhenti ketika Ada Salah Satu Motor yang
Jatuh
Seperti halnya tiang-tiang listrik, kabel listrik juga
dikirim menggunakan kapal nelayan dari Pelabuhan Kota Jawa menuju Pantai Way
Haru. Panjang jaringan distribusi listrik PLTS Terpusat Siring Gading mencapai 4000
meter. Total ada empat gulungan kabel jaringan distribusi dengan panjang masing-masing
adalah 1000 meter. Masing-masing gulungan bermassa sekitar 800 kg.
Yang menjadikan tantangan dalam proses pengangkutan kabel
listrik dari Pantai Way Haru menuju lokasi PLTS Terpusat Siring Gading adalah
gulungan kabel tersebut tidak boleh dipotong-potong. Selama ini, moda
transportasi maksimal yang ada hanya bisa mengangkut dengan massa maksimal
adalah 250 kg. Pada saat ini, keberadaan gerobak sapi di Siring Gading sudah
semakin sedikit. Hanya ada 1 gerobak sapi yang masih dioperasikan, itupun hanya
digunakan untuk kebutuhan pribadi. Mayoritas pemilik gerobak sapi sekarang
beralih menjadi tukang ojek motor. Massa maksimal yang bisa diangkut oleh motor
yang biasa digunakan untuk ojek adalah 150 kg. Tentunya moda transportasi yang
ada tidak mampu untuk mengangkut gulungan kabel distribusi.
Nampaknya, keterbatasan memicu kreativitas. Dengan
keterbatasan yang ada, tidak membuat masyarakat menyerah. Mereka berusaha untuk
berpikir bagaimana caranya untuk mengangkut kabel distribusi tersebut. Proses
diskusi pun dilakukan secara tenang. Akhirnya diputuskan kabel distribusi
diangkut dengan motor ojek. Bagaimana masyarakat melakukannya?
Mereka memanfaatkan semaksimal mungkin moda transportasi yang
mereka miliki. Motor ojeklah pilihannya. Pukul 07.30 WIB tanggal 21 Agustus
2016, aparatur pekon Siring Gading telah berkumpul di depan lokasi pembangunan
PLTS Terpusat. Mereka bersiap-siap untuk menuju Pantai Way Haru. Aparatur Pekon
Siring Gading menuju Pantai Way Haru dengan menaiki motor ojek, saling
berboncengan.
Di Pantai Way Haru telah terjulur kabel distribusi yang akan
mereka angkut. Seketika setelah sampai di Pantai Way Haru, rombongan aparatur
pekon Siring Gading langsung bergerak cepat untuk mempersiapkan segala hal
untuk mengangkut kabel distribusi. Beberapa orang mengulur kabel sementara yang
lainnya mencari kayu dan apa saja yang bisa digunakan untuk mengikat kabel
distribusi ke motor ojek.
Untuk mengangkut kabel distribusi dari Pantai Way Haru menuju
lokasi pembangunan PLTS Terpusat di Siring Gading, dibutuhkan kerja sama dari
rombongan aparatur pekon. Pada hari itu, ada 17 motor ojek yang siap digunakan
untuk mengangkut kabel distribusi. Di Pantai Way Haru baru ada dua gulung kabel
distribusi yang siap untuk diangkut, sementara 2 kabel distribusi masih berada
di Pelabuhan Kota Jawa. Oleh karena itu, motor ojek dibagi menjadi dua
rombongan. Rombongan pertama terdiri dari 9 motor, sisanya terdiri dari 8
motor. Nantinya, kabel distribusi akan dililitkan di motor-motor ojek.
Motor-motor ojek disusun berurutan di masing-masing
rombongan. Pada masing-masing motor ojek diikatkan kayu sebagai landasan untuk
melilitkan kabel distribusi. Setelah semua motor ojek dilengkapi dengan kayu,
maka kabel distribusi dililitkan pada masing-masing motor. Cara untuk
mengangkut kabel distribusi tersebut adalah dengan menggunakan delapan/sembilan
motor ojek secara sambung-menyambung. Dengan cara ini, maka massa kabel
distribusi yang mencapai 800 kg dibagi ke delapan/sembilan motor. Massa maksimal
di tiap-tiap motor adalah 100 kg sehingga tidak melebihi kapasitas maksimal
tiap motor ojek.
Gambar 2. Proses Melilitkan Kabel di
Motor Ojek
Persiapan untuk melilitkan kabel ini membutuhkan waktu
sekitar dua jam. Proses melilitkan kabel distribusi ini agak lama dikarenakan
untuk menjamin lilitan kabel terikat dengan baik di masing-masing motor ojek. Setelah
semua kabel distribusi di setiap rombongan terlilit dengan baik, maka rombongan
motor ojek pembawa kabel distribusi pun diberangkatkan. Di setiap motor, ada
satu orang yang mengiringi untuk membantu jika motor tersebut roboh atau
terjebak dalam kubangan lumpur. Atau jika pengendara motor ojek lelah, bisa
digantikan dengan pengiring tersebut.
Mereka harus menyusuri tepian pantai terlebih dahulu sebelum
menyeberangi muara. Proses penyeberangan muara merupakan tantangan pertama
mereka dalam proses pengangkutan kabel distribusi ini. Muara tersebut memang
tidak memiliki arus yang kuat dan dalamnya hanya sebatas lutut orang dewasa.
Namun, yang perlu diperhatikan adalah tidak semua bagian muara bisa dilewati
dengan baik. Oleh karena itu, ada orang
yang ditugaskan untuk menyisir muara untuk memilih jalur yang tepat agar
rombongan motor ojek dapat melewati muara dengan baik.
Video 1. Rombongan Motor Ojek
Melewati Jembatan Gantung Perbatasan Bandar Dalam dan Way Haru
Tantangan selanjutnya adalah ketika melewati jembatan gantung
yang merpakan perbatasan Pekon Bandar Dalam dan Way Haru. Rombongan harus
berhati-hati agar dapat melewati jembatan gantung dengan baik. Rombongan
selanjutnya melewati kebun yang ditumbuhi oleh pohon-pohon damar. Akar-akar
pohon damar yang menjulang menyulitkan setiap motor ojek yang melewatinya.
Beberapa motor bahkan tidak kuat ketika menerjang akar-akar pohon damar. Oleh
karena itu, butuh beberapa pengiring untuk mendorong motor tersebut. Beberapa
motor sempat terjatuh ketika menerjang akar-akar pohon damar. Beberapa
pengiring dengan sigap langsung membantu motor untuk berdiri kembali.
Selepasnya, rombongan harus melewati jalanan di Way Haru. Beberapa ruas jalanan
di Way Haru yang menjadikan tantangan adalah jalan yang menanjak dan ruas jalan
berlumpur sedalam betis orang dewasa. Pada ruas-ruas jalanan yang menantang
tersebut, baik pengendara dan pengiring harus sangat teliti dan berhati-hati.
Jembatan gantung kedua yang merupakan perbatasan Way Haru dan Siring Gading
adalah tantangan terakhir sebelum akhirnya lilitan kabel distribusi dilepaskan
dari motor-motor ojek. Proses pengangkutan ini membutuhkan waktu sekitar 2 jam
dari Pantai Way Haru menuju lokasi PLTS Terpusat di Siring Gading.
Dalam proses pengangkutan ini, ritme setiap pengendara dalam
mengendari motor ojek harus diatur dengan baik. Mereka harus menyesuaikan kecepatan
motor dengan pengendara yang lain. Apabila satu motor lebih cepat dari yang
lainnya, maka motor tersebut akan menarik motor yang ada di belakangnya.
Apabila motor berjalan lebih lambat dari motor yang lainnya, maka motor
tersebut dapat tertarik oleh motor di depannya.
Gambar 3. Pengiring Sigap Menolong
Salah Satu Motor yang Roboh
Model pengangkutan ini bukanlah tanpa resiko. Sering kali
beberapa motor terjatuh akibat tarik-menarik antarmotor. Oleh karena itu,
dibutuhkan kerja sama dan rasa saling pengertian yang baik antarpengemudi
motor. Proses pembangunan PLTS Terpusat yang merupakan program dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ini memang membutuhkan kerja keras dari
masyarakat. Pengangkutan kabel distribusi ini adalah salah satu buktinya.
Semuanya demi mewujudkan #EnergiBerkeadilan di seluruh penjuru Indonesia.
#15HariCeritaEnergi
#DiaryofPatriotEnergi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar