Kamis, 26 September 2013

Harus Menyingkir (Lagi)

Duduk di sini, di kamar 3 x 3 m persegi ini, ditemani dengan lantunan lagu-lagu jadul yang biasa didengarkan. Masih tetap sama, suara ‘seperti’ serangga atau suara alat pengusir tikus yang bagi teman saya memekakkan telinga. Matahari sudah menjulang, mungkin sudah naik sepenggalah. Tidak nampak dari kamar ini, karena memang pintu dan jendela yang menghadap ke Barat, tidak akan mungkin melihat mentari di pagi hari. Berharap yang terjadi semalam adalah sebuah diskusi yang bisa memberikan solusi. Solusi kenyamanan untuk kedua belah pihak. Bukan debat kusir yang tiada makna. Memang, yang muda tiada pantas untuk menggurui yang lebih tua. Pun begitu, yang tua tidak pantas untuk mendoktrin dan menghakimi yang lebih muda.
Masalah hak dan kewajiban. Setiap pribadi memiliki hak dan kewajiban. Ketika Sang Penumpang sudah mentaati segala peraturan yang diberikan oleh Sang Pemberi Tumpangan, maka Sang Penumpang pun sudah sepantasnya mendapatkan hak nya tanpa kecuali. Perbuatan kesalahan sudah sepantasnya untuk diberikan teguran bahkan kalo memungkinkan diberikan hukuman. Tujuannya adalah biar jera dan tidak akan terulang kembali segala kesalahan yang telah dilakukan. Sudah saatnya ketika Sang Pembuat Kesalahan sudah paham akan apa yang dilakukannya, sudah menyadari akan kesalahannya dan sudah jera dengan hukuman yang menimpanya, maka tidak usah untuk diperingatkan kembali bahkan sampai menghukumnya. Mungkin perulangan dalam memberi peringatan dalam suatu kasus malah bisa membuat orang yang diperingatkan merasa tidak nyaman.

Semua sudah terjadi, matahari sudah semakin meninggi. Hanya berharap bahwa goresan luka karena lisan ini tidak membekas lama di hati. Semuanya bertujuan untuk saling memberikan solusi. Solusi untuk kedua belah pihak tentunya. Berharap bahwa untuk selanjutnya lebih berhati-hati lagi dalam menyampaikan pendapat apalagi ketika pendapat tersebut bertujuan untuk memberikan solusi. Belajar dari kesalahan sendiri. Setidaknya untuk tidak mengulangi segala kesalahan yang telah diperbuat. Lebih baik lagi jika bisa mengganti kesalahan tersebut dengan kebaikkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar