ABSTRAK
Transportasi udara di Indonesia sudah
banyak digunakan baik untuk transportasi antarkota dalam pulau maupun
antarpulau. Pesawat sebagai moda transportasi udara yang penuh dengan resiko
kecelakaan, membutuhkan kecanggihan teknologi dan kehandalan agar dapat
digunakan dengan aman dan nyaman. Berdasarkan “Data Kecelakaan Transportasi Udara yang Diinvestigasi KNKT tahun
2007-2012”, tercatat jumlah kecelakaan pesawat terbang selama rentang tahun
tersebut adalah 140 kasus. Faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan pesawat
terbang di Indonesia tersebut antara lain adalah faktor manusia, teknis dan
lingkungan.
Pada tanggal 09 Mei 2012 terjadi
kecelakaan Pesawat Terbang Sukhoi Superjet 100 (SSJ 100) di Gunung Salak. Ada
berbagai kemungkinan penyebab kecelakaan pesawat tersebut. Analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor penyebab utama
kecelakaan tersebut adalah dengan Fault
Tree Analysis (FTA).
Kecelakaan Pesawat SSJ 100 di Gunung
Salak tersebut bisa terjadi karena kombinasi dari beberapa basic event, yaitu: “PIC Mengabaikan Alarm TAWS” dengan “Penumpang
di Dekat Pilot Mengganggu Tugas Pilot” sehingga pilot mengabaikan fungsinya
sebagai pilot serta “Kondisi Geografis Bergunung-Gunung” dan “PIC tidak Menguasai
Kondisi Geografis sekitar Gunung Salak”.
Kecelakaan Pesawat SSJ 100 juga terjadi karena basic event tunggal, yaitu: “Sistem Radar di Bandara tidak Memadai”
karena Jakarta Radar sebagai petugas pengatur lalu lintas udara tidak memiliki MSAW
(Minimum Safe Altitude Warning).
Kata Kunci:
Pesawat Terbang, Kecelakaan, SSJ 100, FTA
Link Paper: Download
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar