Lombok – Surabaya semakin Asyik dengan KMP Legundi
Indonesia yang merupakan negara
kepulauan, sudah sepantasnya mengutamakan transportasi laut sebagai ‘jembatan’
penghubung antarpulau. Transportasi laut yang dimaksud termasuk dalam angkutan
barang maupun angkutan manusia. Transportasi laut berperan sangat vital dalam
usaha konektivitas antarpulau. PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan "IndonesiaFerry" (Persero) atau yang biasa disingkat menjadi ASDP adalah BUMN yang
menyediakan akses transportasi penumpang dan barang antarpulau di Indonesia.
Saya pernah menggunakan kapal-kapal Ferry ASDP dari Kalabahi – Kupang; Gresik –
Bawean menggunakan Kapal Gili Iyang; Ketapang – Gilimanuk; Padangbai – Lembar;
Kayangan, Lombok – Pototano, Sumbawa; Lembar – Surabaya. Dari beberapa kapal ferry
yang pernah saya naiki, saya ingin menuliskan pengalaman saya menggunakan Kapal
Motor Penyeberangan (KMP) Legundi.
Gambar 1. KMP Legundi
KMP Legundi melayani rute pelayaran
dari Pelabuhan Lembar, Lombok menuju Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dan arah
sebaliknya. Surabaya – Lombok memang bisa ditempuh dengan pesawat terbang. Lama
penerbangan pun hanya 1 jam. Namun, harga tiket pesawat hampir 5 kali lipat
dari harga tiket KMP Legundi yang hanya Rp. 82.000,00. Tentunya, dengan harga
yang terpaut sangat jauh tersebut, menggunakan KMP Legundi merupakan sebuah alternatit
yang sangat menarik bagi yang ingin menekan ongkos perjalanan. Pelayaran dari
Lombok menuju Surabaya memakan waktu sekitar 24 jam atau seharian penuh. Walaupun
waktu tempuh yang sangat lama, namun pelayaran tersebut terasa asyik. Kenapa?
Berikut alasannya.
1. Fasilitas yang memadai
Murah namun tak murahan. Walaupun harga tiket KMP Legundi sangat
murah, namun fasilitas yang tersedia tidak murahan. KMP Legundi dilengkapi
dengan alat keselamatan yang lengkap, seperti: Sekoci penyelamat, Pelampung
Penolong Wujud Cincin, Jaket Penolong dan lain sebagainya. Bagi yang beragama
Islam, di kapal juga tersedia musholla yang bisa dipakai untuk sholat dan
ibadah lainnya. Bagi yang tidak membawa bekal yang cukup, di atas kapal
tersedia kantin yang menyediakan minuman dan makanan. Kami memilih untuk
membawa bekal makanan sendiri, seperti mie instan. Sehingga kami hanya membeli
air panas di kantin untuk menyeduh mie tersebut.
Gambar 2. Pelampung
Penolong Wujud Cincin
Di ruang penumpang, kapal juga
dilengkapi dengan bangku yang dapat diputar agar bisa digunakan sebagai tempat
tidur. Ketersediaan model bangku yang seperti itu memberikan kenyamanan ketika
kita ingin beristirahat dengan tenang. Tidak ketinggalan, di dalam ruang
penumpang juga dilengkapi dengan stop kontak yang bisa digunakan untuk
keperluan pengisian baterai handphone
ataupun laptop. Di ruang penumpang juga dilengkapi dengan televisi yang selalu
menayangkan berbagai film yang menghibur.
Gambar 3. Ruang
Penumpang
2. Berjumpa dan berbagi cerita dengan penumpang lain
KMP Legundi berkapasitas maksimal
500 orang. Pada saat kami menaiki kapal tersebut, kapal hampir terisi penuh.
Interaksi antarpenumpang pun tak bisa dihindari. Kapal ferry merupakan sarana
yang sangat tepat untuk bersosialisasi dengan baik. Selain digunakan oleh warga
Lombok untuk kembali beraktivitas di Pulau Jawa, kapal tersebut juga banyak
digunakan oleh para pejalan atau lebih akrab dengan sebutan traveler untuk menjelajah nusantara.
Pertemuan dengan banyak orang dengan latar belakang yang berbeda menjadikan
perjalanan semakin berwarna. Cerita dan canda tawa dengan penumpang lain menjadikan
perjalanan semakin mengasyikkan. Bisa
dikatakan, perjalanan dengan kapal ferry sangat merakyat, membaur dan
bersahabat.
3. Pemandangan yang menakjubkan
KMP Legundi berlayar menyusuri
sebelah utara Pulau Bali. Selanjutnya, kapal berlayar di pesisir sebelah timur
Banyuwangi dan Situbondo. Kapal melanjutkan perjalanan di sebelah utara Pulau
Madura, sebelum memasuki Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Sepanjang perjalanan,
jika kita menengok ke sebelah kiri dari arah laju kapal, kita dapat menyaksikan
daratan Pulau Bali, pesisir Banyuwangi dan pesisir Pulau Madura dari atas
kapal. Pada malam hari, akan terlihat dengan jelas kerlap-kerlip lampu dari pulau-pulau
yang dilewati, menjadikan perjalanan pada malam hari semakin syahdu. Pada siang
hari, jika kita menengok ke sebalah kanan arah laju kapal, kita dapat melihat
laut sejauh mata memandang.
Gambar 4. Pemandangan
Dari Atas Kapal
Gambar 5. Tampak
Daratan dari Kapal
Gambar 6. Tampak
Pulau dari Kapal
KMP Legundi mulai berangkat dari
Pelabuhan Lembar pada pukul 12.00 dan sampai di Pelabuhan Tanjung Perak pada
keesokan harinya. Oleh karena itu, kita mengalami peristiwa tenggelam dan
terbitnya matahari dari atas kapal. Jika cuaca mendukung, kita dapat
menyaksikan terbit dan tenggelamnya matahari dari atas kapal. Sepanjang perjalanan di atas kapal, kita
dimanjakan dengan pemandangan alam yang sungguh menakjubkan.
4. Bagi yang suka fotografi, banyak titik di atas kapal yang menarik dijadikan
objek fotografi
Kita dapat berjalan-jalan
keliling kapal untuk menghilangkan penat karena duduk terlalu lama di ruang
penumpang. Kita dapat naik ke geladak (deck)
bagian paling atas untuk menikmati hembusan angin laut. Di dekat geladak bagian
atas kita juga dapat melihat ruang kemudi kapal (walau hanya bisa melihatnya
dari luar ruangan). Kita juga dapat berjalan-jalan di ruang tempat parkir
kendaraan yang ada di geladak bagian bawah. Dari geladak atas, kita dapat
menyaksikan kapal ferry yang sedang melintas dengan tulisan khasnya, yaitu “We
bridge the nation”. Jangan lupa untuk membawa peralatan dokumentasi
untuk mengabadikan pemandangan di atas kapal.
Gambar 7. Geladak
Atas Kapal
Gambar 8. Bagian
Samping Kapal
Gambar 9. Geladak
Penumpang
Gambar 10. Geladak
Bawah (Parkir Kendaraan)
Gambar 11. Ruang
Kemudi
Gambar 12. Kapal
Ferry Lewat
Gambar 13. Pintu
Keluar
Gambar 14. Spot
Menarik di Geladak Atas
Empat poin tersebut adalah
jawaban atas pertanyaan mengapa naik kapal ferry sangat mengasyikkan. Maukah
Anda membuktikannya? Selamat mencoba untuk berlayar dengan kapal
ferry, kapal penghubung bangsa.
Selamat Ulang Tahun ASDP yang ke 45
We bride the nation
#AsyiknyaNaikFerry
#ASDP