Gambar 1.
Ilustrasi Kondisi Kemacetan
Menghadapi
kemacetan merupakan pekerjaan sehari-hari bagi para buruh, karyawan kantoran,
pejabat maupun anak sekolah di jalanan Jakarta. Berbicara tentang kemacetan
adalah sesuatu yang rumit. Mengurai kemacetan juga bukan merupakan sesuatu yang
mudah. Berdasarkan data Polda Metro Jaya, setiap hari terdapat 12 juta
kendaraan bermotor yang melintas di jalanan Jakarta. Belum lagi, rata-rata
pertumbuhan kendaraan per hari mencapai 1.130 unit. Pertambahan kendaraan
tersebut ternyata tidak diimbangi dengan ketersediaan volume jalanan yang tidak bertambah secara signifikan. Hal
tersebut tentunya mengindikasikan bahwa ‘macet’ tidak bisa diatasi dalam jangka
waktu yang singkat. Artinya, mau tidak mau, masyarakat yang beraktivitas di
Jakarta harus menghadapi fenomena kemacetan dalam jangka waktu yang tidak bisa
ditentukan.
Tentunya,
berbagai pihak, khususnya Pemerintah melakukan berbagai macam upaya dalam
mengatasi kemacetan tersebut. Mulai dari membuat peraturan tentang lalu lintas
di Jakarta, membuat kebijakan penekanan pertumbuhan kendaraan bermotor,
meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana transportasi umum, menambah ruas
jalanan dan lain sebagainya. Usaha tersebut tentunya membutuhkan waktu yang tidak
singkat. Oleh karena itu, masyarakat harus menghadapi kemacetan, sembari
menunggu usaha dalam menyelesaikan kemacetan dapat direalisasikan dengan
tuntas.
Lalu
bagaimana cara untuk menghadapi kemacetan tersebut? Emosi yang meledak-ledak
akibat kemacetan tentunya bukan merupakan sebuah solusi. Secara bijaksana,
“Bersahabat dengan Kemacetan” merupakan salah satu yang bisa ditawarkan dalam
menghadapi kemacetan tersebut. “Bersahabat dengan Kemacetan” bertujuan agar
para pengguna jalan dapat terbiasa menghadapi kondisi kemacetan dengan sabar
dan santun sehingga semua pengguna jalan dapat sampai di tujuan masing-masing
dengan selamat.
Di
lain pihak, Traffic Management Centre
(TMC) Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya (TMC Ditlantas Polda
Metro Jaya) memiliki tugas untuk mengatur lalu lintas di jalanan Jakarta.
‘Mengurai kemacetan’ merupakan sebuah rutinitas bagi para anggota Ditlantas
Polda Metro Jaya, khususnya di jam-jam padat lalu lintas seperti berangkat dan
pulang kantor. Lalu apa saja yang bisa dilakukan oleh para anggota Ditlantas
Polda Metro Jaya dalam rangka membantu masyarakat bersahabat dengan kemacetan?
Beberapa
langkah yang bisa dilakukan oleh polisi dalam mendukung upaya tersebut adalah
sebagai berikut.
Prakemacetan: Yang pertama adalah bagaimana caranya agar
bisa terhindar dari kemacetan, misalnya berangkat sebelum atau setelah jam
kemacetan biasa terjadi atau memilih menggunakan transportasi umum untuk
meminimalisir kemacetan. Tahap selanjutnya adalah sosialisasi kepada masyarakat
mengenai kondisi kemacetan yang akan dihadapi melalui pertemuan langsung atau
melalui social media. Sosialisasi melalui social
media merupakan salah satu hal yang efektif dikarenakan kebanyakan
masyarakat ibu kota adalah pengguna aktif social
media, seperti: Facebook, Twitter, Instagram, Line dan lain-lain. Dengan
sosialisasi pra menghadapi kemacetan maka para pengendara akan memilih untuk
tidak menghadapi kemacetan atau kalaupun terpaksa untuk menghadapi kemacetan
maka bisa menghadapi dengan kepala dingin.
Saat kemacetan: Memberikan informasi yang update mengenai
kondisi kemacetan di beberapa titik. Langkah ini bisa dilakukan melalui social media yang dimiliki TMC Polda
Metro Jaya, seperti: akun Facebook dan Twitter. Cara yang lain adalah dengan
update informasi melalui pos-pos pengaturan lalu lintas. Satu hal yang sangat
penting pada saat pengaturan lalu lintas adalah memberikan pelayanan yang
santun nan tegas dalam mengatur kemacetan. Hal ini sangat penting agar tidak
memicu emosi yang meledak di antara para pengguna jalanan. Pelayanan yang
santun nan tegas pada akhirnya akan mendukung upaya “Bersahabat dengan
Kemacetan”.
Pascakemacetan: Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah dengan
memberikan penghargaan bagi pengendara teladan, memberikan sanksi bagi
pengendara yang menyebabkan kemacetan. Upaya ini bisa dilakukan dengan
memanfaatkan peralatan dokumentasi seperti CCTV maupun pengamatan secara
langsung oleh para Polisi yang sedang bertugas di jalanan.
Dengan
beberapa langkah yang bisa dilakukan Polisi tersebut maka selanjutnya
diharapkan para pengguna jalanan Jakarta siap untuk menghadapi apapun
kondisinya, termasuk jika terjadi kemacetan. Para pengguna jalan dapat
mempersiapkan dengan baik, seperti: perlengkapan keamanan dalam berkendara,
manajemen waktu perjalanan, alternatif rute perjalanan, sabar dalam menghadapi
kemacetan. Walaupun Jakarta dianugerahi sebagai kota yang paling tidak
bersahabat di seluruh dunia salah satunya dikarenakan oleh kemacetan, namun
tidak mungkin bagi masyarakat yang beraktivitas di Jakarta harus meninggalkan
kota tersebut hanya karena kemacetan. Oleh karena itu, mari mulai bersahabat
dengan kemacetan.
Gambar 2. Selamat HUT Lalu Lintas ke 60