“Kebiasaan
memang susah dihilangkan”, mungkin seperti itu kalimat yang cocok untuk
menggambarkan kebiasaan buruk sebagian besar masyarakat dalam membuang sampah. Sekarang
ini, di hampir setiap sudut tempat umum, seperti di kampus, taman bermain,
tempat rekreasi, mall, masjid atau yang lainnya, terdapat tempat sampah.
Bahkan, beberapa tempat sampah tersebut dipisahkan antara organik, non organik
ataupun kaca. Namun, masih saja terdapat sampah tercecer di mana-mana.
Penyebabnya, tidak lain adalah karena sampah dibuang di TEMPAT SEMBARANGAN,
meskipun sudah tersedia tempat sampah. Jadi, mari ubah kebiasaan buruk tersebut
dengan membuang sampah pada tempatnya.
Selasa, 16 September 2014
Negeri yang Sangat Kaya, Lantas?
Al kisah, di Jepang, seorang mahasiswa yang
berasal dari Indonesia diminta tolong oleh seorang guru setingkat Sekolah Dasar
(shōgakkō) untuk
mengisi pelajaran “semacam” geografi tentang seperti apa negara Indonesia. Permintaan
ini merupakan suatu hal yang sangat berat bagi seorang mahasiswa untuk
menyampaikan “materi” kepada anak-anak. Bagaimana cara membuat materi pelajaran
begitu menarik bagi anak-anak? Bagaimana cara menyampaikan sebegitu banyak hal
yang berkitan dengan Indonesia? Bagaimana menyederhanakan dan membuat materi
menjadi menyenangkan bagi anak-anak? Itulah beberapa deretan tantangan yang
dihadapi mahasiswa tersebut. Namun, di sisi lain, ini merupakan suatu
kesempatan bagi mahasiswa tersebut untuk mempromosikan secara gratis serta
sedini mungkin kepada bangsa Jepang.
Setelah beberapa persiapan, waktu yang dinanti
oleh anak-anak untuk mendengarkan cerita spesial tentang negeri “kaya” yang
membuat nenek moyang mereka “berkunjung dan bertamu” selama 3,5 tahun yang
dijanjikan oleh Sensei-nya akhirnya datang. Tentunya, waktu tersebut juga
merupakan saat mendebarkan yang telah menunggu sang Mahasiswa untuk mempresentasikan
Indonesia, bahkan barangkali lebih mendebarkan dibanding ketika harus
mempresentasikan karya penelitiannya di konferensi yang dihadiri oleh para
ilmuwan seluruh dunia.
Sebagai moderator di dalam kelas, Sang Sensei
mempersilahkan kepada tamu istimewanya, mahasiswa Indonesia, untuk mulai
menyampaikan segala tentang Indonesia. Diawali dengan rasa canggung, akhirnya
Sang Mahasiswa yang sudah mampu menguasai kondisi di dalam kelas, tentunya
dengan bantuan dari Sensei, memulai sedikit demi sedikit untuk menyampaikan
tentang Indonesia. Diawali dengan menunjukkan dimana letak Indonesia, perlahan
Mahasiswa tersebut menyampaikan begitu kayanya negeri yang bernama Indonesia. Dari
ujung utara sampai selatan, terbentang hijau dan rimbunnya hutan belantara. Dari
ujung barat sampai timur, tanah yang sangat subur menyebabkan sebegitu banyak
jenis tanaman yang bisa tumbuh di Indonesia.
Biasa saja memang apa yang disampaikan oleh
Sang Mahasiswa tersebut. Rasanya tidak jauh berbeda dengan apa yang didapatkan oleh
para siswa-siswa Sekolah Dasar yang ada di Indonesia. Indonesia adalah negeri
yang sangat kaya, subur, gemah ripah dan sebegitu banyak lagi kata-kata yang
biasa diungkapkan untuk menggambarkan tentang Indonesia. Sungguh, hal tersebut
adalah anugerah yang sangat tak terkira dari Yang Maha Esa. Hanya dengan menancapkan batang saja, maka
dapat tumbuh menjadi tanaman, seperti itu mungkin yang sering terdengar, sebuah
lirik lagu klasik hasil cipta anak bangsa. Modal dasar yang sangat bagus untuk
memakmurkan rakyatnya. Tiada alasan untuk tidak bersyukur kepada Sang Pencipta.
Sesi
penjelasan telah selesai, kendali ruang kelas kembali dipegang oleh Sang
Sensei. Penjelasan mengenai Indonesia yang sangat panjang x lebar tersebut dirangkum dengan cantik sekaligus menarik
oleh Sang Sensei. Barangkali bagian yang menarik dari rangkaian cerita
mahasiswa ada di akhir sesi, yaitu ketika Sang Sensei memberikan pesan kepada
anak didiknya. Beliau berkata: “Lihat
anak-anak, Indonesia negara yang sangat kaya akan sumber daya alam. Mereka
memiliki segalanya untuk kehidupan sehari-hari. Coba bandingkan dengan negara
kita yang tidak memiliki kekayaan sumber daya alam seperti Indonesia. Sehingga,
kita sebagai Bangsa Jepang harus belajar
dan bekerja dengan keras agar dapat memanfaatkan sumber daya yang ada
dengan sebaik mungkin. Jika kita tidak belajar dan bekerja dengan keras, maka
kita tidak bisa makan apa-apa, tidak bisa menghidupkan listrik untuk menyalakan
lampu pada malam hari. Kalau tidak belajar dan bekerja dengan keras, maka suatu
saat Bangsa Jepang akan hilang.”
Kaya raya, gemah
ripah loh jinawi, memiliki segalanya dan sangat nyaman memang sangat membanggakan.
Memiliki kekayaan berbagai macam flora, keanekaragaman hayati yang sangat
lengkap. Kekayaan fauna yang sangat banyak seperti yang disimbolkan di film
kartun-kartun dari yang sangat unyu seperti di serial kartun Shaun the Seep; hewan cerdik nan lincah,
seperti yang ada di serial kartun The
Curious George; maupun hewan kuat dan gagah perkasa, The Lion King. Barang tambang yang sangat banyak, emas, perak,
tembaga, batu bara, plutonium, uranium dan lainnya. Sumber energi yang sangat
lengkap mulai dari minyak dan gas maupun energi terbarukan, seperti panas bumi,
surya, angin, gelombang laut serta bioenergi. Generasi yang masih sangat muda
mesti sangat senang mendengarkan cerita tentang kekayaan negerinya. Namun,
kekayaan pasti akan berakhir jika tidak dijaga dengan pandai dan ulet.
Indonesia
adalah negeri yang sangat kaya, lantas?
Cerita tentang mahasiswa tersebut terinspirasi
dari pengalaman pribadi Dr. Mahfudz Al Huda ketika menempuh studi S2 di Jepang
yang disampaikan di acara Seminar Scientific Great Moment 5, Agritech Research
and Study Club, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya pada tanggal
25 Mei 2014 dengan tambahan redaksi dan unsur dramatisir.
Langganan:
Postingan (Atom)