Pergerakan Bulan
Jika diperhatikan dengan sungguh-sungguh maka bentuk Bulan dari hari ke hari berubah dan terus berubah sampai kembali ke bentuk aslinya lagi. Ya, Bulan mengalami siklus perubahan bentuk Bulan yang dilihat dari Bumi yang disebut fase bulan. Merupakan pemandangan yang luar biasa dan sebuah ketakjuban bagi saya dapat menikmati perubahan bentuk Bulan dari fase ke fase. Perubahan fase Bulan terjadi karena pergerakan Bulan mengitari Bumi (revolusi Bulan terhadap Bumi). Fase Bulan meliputi: Bulan Baru, Bulan Sabit, Bulan Setengah, Bulan Benjol dan Bulan Purnama. Satu siklus fase Bulan meliputi: Bulan Baru, Bulan Sabit, Bulan Setengah, Bulan Benjol, Bulan Purnama, Bulan Benjol, Bulan Setengah, Bulan Sabit, Bulan Baru lagi. Begitu seterusnya...
Perubahan fase Bulan dijadikan dasar dalam penyusunan penanggalan Qomariyah. Satu bulan dalam penanggalan Qomariyah sama dengan lamanya waktu dari Bulan Baru ke Bulan Baru lagi. Lama waktunya sekitar 29 hari lebih. Setiap fase Bulan mewakili tanggal tertentu dalam satu Bulan dalam penanggalan Qomariyah. Tentunya dengan sebuah pengamatan terhadap perubahan fase bulan dari ke hari.
Dari pengamatan saya selama beberapa kali, meskipun pengamatan ini tidak menggunakan alat khusus dan pastinya ini jauh dari tepat. Ini hanya merupakan sebuah hasil dari menikmati keindahan alam yang sangat luar biasa ini. Bulan Baru merupakan penanda pergantian Bulan, sesuai dengan namanya fase Bulan Baru merupakan awal dari sebuah Bulan dari penanggalan Qomariyah. Menurut hasil pengamatan saya yang jauh dari ketepatan Bulan Baru muncul ketika Matahari terbit (sekitar pukul 06.00) dan akan tenggelam ketika Matahari juga tenggelam (sekitar pukul 18.00). Seperti halnya Matahari, Bulan pun terbit di ufuk timur dan tenggelam di ufuk Barat. Sementara untuk fase Bulan Purnama, Bulan akan terbit ketika Matahari tenggelam dan akan tenggelam ketika Matahari terbit. Untuk fase-fase yang lain, Bulan Sabit pertama terbit pukul 09.00 tenggelam pukul 21.00, Bulan Setengah pertama terbit pukul 12.00 dan tenggelam pukul 00.00, Bulan Benjol pertama pukul 15.00 dan tenggelam pukul 03.00. Bulan Benjol kedua terbit pukul 21.00 dan tenggelam pukul 09.00, Bulan setengah kedua terbit pukul 00.00 dan tenggelam pukul 12.00, Bulan Sabit kedua terbit pukul 03.00 dan tenggelam pukul 15.00. Begitu seterusnya. Perubahan fase tersebut adalah yang terjadi di daerah katulistiwa (sesuai dengan tempat tinggal penulis). Untuk daerah bukan khatulistiwa penulis tidak tahu-menahu (soalnya belum pernah pergi ke daerah selain khatulistiwa...hehe).
Jadi, kalau ada orang yang mengatakan bahwa dia pernah melihat langsung bulan purnama di Indonesia pada siang bolong itu tidak mungkin. Atau jika ada yang bilang pernah melihat bulan baru pada tengah malam itu juga tidak mungkin.
Penulis sangat menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna karena penulis hanya mencoba mengekspresikan apa yang penulis ketahui dan dengan sedikit referensi yang digunakan. Maka tambahan informasi dari teman-teman sangat membantu untuk berbagi ilmu.